Hatsune Miku
Sabtu, 16 Mei 2015

Warning : Cerita ini Aneh dan gaje. Jadi mohon krisarnya. Sebab saya hanyalah newbie semata
Terinspirasi dari lagu vocaloid :v



Short Story
DARK WOOD CIRCUS


By : Bill

Pada suatu malam yang dingin, jauh dalam sebuah hutan yang gelap dan suram, terdapat seorang anak berumur 13 tahun yang tengah berjalan tergesa-gesa di dalam kegelapan malam. Ia memegang sebuah selebaran yang bertuliskan "Dark Wood Circus". Ya, ia sangat menyukai sirkus. Ia menyukainya lebih dari apapun. Jadi ia memutuskan untuk mengendap-endap keluar dari jendela ditengah malam hanya untuk menyaksikan pertunjukan sircus tersebut. Namun malang nasib anak ini. Ia tersesat dalam hutan. Ia mulai takut dan menyesal atas perbuatannya. Pulang, itulah satu-satunya hal yang ingin ia lakukan sekarang.

Anak itu terus berjalan dan berjalan, mencari jalan agar dapat keluar dari hutan tersebut. Ia menggerakkan cahaya senternya kesana kemari. Tapi kemudian ia mematikan senternya karena takut akan ancaman beruang laut, seperti pada Kartun yang sering ia tonton di televisi. Dia begitu bodoh, bukan? seharusnya dia sadar bahwa dia hanya harus membuat sebuah lingkaran di tanah dan masuk ke dalamnya agar terhindar dari ancaman beruang laut.

Tiba-tiba ia melihat secercah cahaya dari kejauhan. Ia segera beranjak dari tempatnya dan menuju ke sumber cahaya tersebut. Dan ia menemukannya. Dark wood circus. Ia pun mengurungkan niatnya untuk pulang ke rumah dan berjalan mendekati tenda sirkus tersebut. sesampainya di sana, ia langsung di sambut oleh pria-pria setinggi 5 meter. Salah satu dari mereka menunduk dan menengadahkan tangan mereka ke arah anak itu. Wajahnya begitu pucat dan tatapannya sangat menyeramkan. Ia menyeringai kecil kepada anak itu. Apa mereka itu pengemis? tentu bukan, bodoh. Mereka salah satu badut sirkus yang meminta uang untuk biaya masuk. Anak itu paham. Ia memasukkan tangannya ke dalam kantong jaketnya yang amat tebal. Lalu ia mengeluarkan seluruh uangnya yang ia dapat dari celengan babinya, dan menyerahkannya kepada pria itu. Pria itu menyeringai padanya, lalu mempersilakan anak itu masuk.

Ia duduk di kursi paling depan, memegang semangkuk popcorn yang ia dapatkan secara gratis dari nenek yang berada di depan pintu. Popcorn itu sangat unik. Ia berbentuk seperti bola mata dan teksturnyapun sangat tidak lazim. Teksturnya tidak seperti popcorn pada umumnya. Popcorn tersebut empuk seperti balon, dan mengeluarkan sedikit cairan berwarna merah saat digigit. Menjijikan, tapi anak itu terlihat sangat menikmatinya.

Pertunjukan sudah di mulai, anehnya ia tidak melihat satupun orang di kursi penonton. Tapi ia tidak menghiraukannya dan kembali fokus kepada pertunjukan. Tirai terbuka, seorang gadis dengan baju lusuh dan penuh bekas robekan terlihat dari balik tirai tersebut. Memegang sebuah mikrofon. Gadis itu berdiri disana tanpa menatap siapapun. Karena, ia tidak memiliki mata. Sungguh, terdapat rongga kosong di kedua matanya. dikedua rongga matanya tersebut terdapat sesuatu seperti cairan mengering yang berwarna merah. Pada kedua kaki dan tangannyanya banyak terdapat bekas jahitan. Lalu, gadis itu menyanyi. Suaranya begitu merdu. Namun, ia terus saja menyanyikan nada-nada yang sangat suram dengan bahasa yang tidak dimengerti anak tersebut. Namun, bukannya jijik dan takut, ia malah sangat takjub. Ia terus menyaksikannya tanpa bergeming sedikitpun.

Tirai kembali menutup. Tidak lama kemudian, tirai kembali terbuka. Kali ini terdapat dua orang anak laki laki kembar berumur 10 tahun, berdiri berhadapan. Masing-masing dari mereka memegang sebilah pisau daging. Seperti gadis yang menyanyi sebelumnya, terdapat bekas luka jahitan di sekeliling leher dan pergelangan tangan salah satu dari mereka.

"Hei, kak. Kali ini aku yang akan membunuhmu duluan lagi" Ucap salah satu dari mereka pada anak yang satunya, yang merupakan kakaknya.

"Silakan saja, aku tak mau adikku yang merasakan betapa perih dan sakit rasanya." Ucap kakaknya.

Lalu dengan cepatnya, sang adik mengarahkan pisau daging tersebut, mencincang tangan kakaknya. Darah segar mengalir dari pergelangan tangan sang kakak. Lalu, sang adik mendorong kakaknya dengan kuat, dan ia mencincang leher kakaknya dengan cepat hingga lehernya terputus. Darah terlihat dimana-mana. Lalu, muncul seorang gadis berambut panjang yang memiliki delapan tangan,dengan sebuah jarum dan benang. Tatapannya penuh keputus asaan. Perlahan ia mengambil potongan tangan dan kepala orang tersebut, lalu ia menjahitnya dengan kasar. Pekikan demi pekikan terdengar dari potongan kepala tersebut. Ya, dia masih hidup.

Setelah kedua bagian tubuh itu tersambung, mereka bertiga berdiri, lalu tirai tertutup. Anak yang menonton tersebut mulai merasa jijik dengan pertunjukannya. Tapi ia sangat tertarik dengan sirkus ini hingga ia tak dapat beranjak dari tempat duduknya.

Namun, sesuatu terjadi. Terdengar pekikan nyaring dari balik tirai diiringi dengan suara rauman nyaring. Tirai kembali terbuka. Kini gadis tanpa mata yang menyanyi pada awal pertunjukan tadi dikurung dalam sebuah kandang bersama seekor harimau. Tidak lama kemudian, harimau tersebut langsung menerkam kaki dan tangan gadis tersebut dengan lahapnya. Ia berusaha kabur dan ia berhasil meembuka kandang tersebut. Tapi ia tidak dapat menghindar dan seluruh tubuhnyapun dilahap oleh hewan buas tersebut. Hewan tersebut berhasil lolos dan mengejar anak yang berada di bangku penonton. Anak itu berusaha kabur. Namun ia terlambat. Sang harimau berhasil menerkam kaki anak itu. Anak itu menangis kencang. Ia merasakan rasa sakit yang teramat sangat. Darah bermuncratan di mana-mana. Lalu, harimau itu menggigit kakinya sampai putus hingga anak itu akhirnya tak sadarkan diri.

**

Anak itu terbangun di sebuah ruangan yang merupakan kamarnya. Jam dinding menunjukkan pukul 5 pagi. Ia begitu bersyukur karna itu hanya mimpi. Ia masih dapat merasakan rasa sakit yang teramat sangat yang dia alami pada mimpinya. Namun ia terperanjat ketika menemukan senuah bekas jahitan di kaki kanan dan pahanya. Ia benar-benar tidak paham apa yang telah terjadi pada dirinya.

*The End
Read More....

Copyright © 2012 Bill's Little Note | Another Theme | Designed by Johanes DJ